Posted in Talk with Songs

Talk with Songs (Self-Love Journey ft Kak Enisa)

Self-Love Journey Playlist

Hola, manusia.

Setelah bicara tentang self-love journey di artikel sebelumnya (https://aohanaa.wordpress.com/2022/09/24/self-love-journey-1-the-simple-conversation-to-love-yourself/), gue sama Kak Enisa juga buat song playlist. Kita akan share lagu-lagu yang sering kita play untuk self-love journey. Ada banyak lagu sebenarnya, tapi kita hanya akan me-list beberapa yang memang sering kita play. Find the songs on spotify, or you can find and download them in other apps. Let’s talk with song!

P.S: Kak Enisa’s song list in Orange, Me in Yellow.

Deep Conversation with Me Time

Kalau katanya Kak Enisa, Scars to Your Beautiful dari Alessia Cara is a song of she loves the most. Lagu wajib buat me time, apalagi waktu jogging sendirian. Selain karena setiap liriknya yang super keren, pembawaan Alessia Cara di setiap perform membuat lagu ini jadi semakin bernyawa.

Selain itu, Kak Enisa juga pilih Masterpiece dari Jessi J untuk part of me time. I’m perfectly incomplete, I’m still working on my masterpiece. Dengarkan pake volume full, it will touch your heart nicely.

Broken & Beautiful dari Kelly Clarkson, I love all the lyrics of this song. Di part Kelly dengan nada tinggi bilang, I’m broken and it’s beautiful, gue kehilangan kata-kata untuk speech. This is me; gimana pun keadaan gue dan penilaian orang-orang terhadap gue, it’s beautiful me.

Lagu kedua, untuk mengimbangi Masterpiece-nya Jessi J, rasanya Anne Marie dengan lagu Perfect to Me jadi pilihan yang cocok menurut gue. I’m okay with not being perfect, cause that’s perfect to me.

Move On Vibe

Di part ini gue dan Kak Enisa punya point of view yang sama tentang Little Mix. We love all the little mix’s song. Bedanya, Kak Enisa mengikuti Little Mix sejak mereka di The X Factor, sedangkan gue waktu mereka merilis lagu Secret Love Song.

Gue sempat bingung awalnya karena Kak Enisa pilih lagu Shout Out to My Ex untuk playlist self-love. Antara mantan dan self-love, di bagian mana relatenya? Seenggaknya pertanyaan itu yang akan muncul kalau lagu ini hanya dilihat dari satu sudut pandang. Tapi di sini, Kak Enisa merasa a way to move on yang disampaikan oleh lirik lagunya cocok buat self-love. “You made my heart break and that made me who I am”, memperjelas bahwa seseorang bisa menyadari tentang dirinya sendiri melalui masalah hati yang dia hadapi.

Bicara tentang move on vibe, gue pikir salah satu lagu Fifth Harmony yang judulnya Miss Movin’ On juga cocok untuk dijadikan playlist. Move on bukan selalu berarti you should find another person to fall in love again. But you can love yourself setelah drama perasaan yang terjadi, itu juga bisa disebut move on. seperti salah satu lirik lagunya; “I’m finding who I am and who I am from here on out is gonna be enough”. Karena kadang, kita ketemunya sama diri sendiri setelah hati kita dipatahin sama seseorang. It’s not just the words, it’s real.

So, keep fight to move on and find who you are!

Make Yourself a Priority

Hei, you! Send My Love (to Your New Lover). I was too strong, you were trembling. Ada an emotional story di sini yang dialami Kak Enisa. Tepat ketika dia dengar lagu ini, it feels like “damn it! Lagu apaan ini”. Tapi bukannya mellow, Kak Enisa malah mau ketawa kalau dengar lagunya Adele ini. Yaaaa, if you know, you know.

Kalau menurut gue, Send My Love ini bisa diartikan; seseorang merasa ada hal-hal yang lebih baik tentang dirinya, yang harus dia jadikan prioritas dibandingkan menjalin hubungan dengan si lawan jenis. Maybe seperti yang gue bilang di artikel Self-Love Journey, make yourself a priority. Then, when you wanted to make yourself a priority, you have already to lose her/him to love yourself. Selena Gomez, Lose You to Love Me.

Cheers for Life of The Party and The Way You are!

Jangan pernah takut membuat kesalahan. Justru dari sana seseorang harusnya bisa belajar untuk lebih siap menghadapi apa pun yang akan terjadi kedepannya. We don’t have to be ordinary, make your best mistake. Life of The Party, lagu pertama yang bikin Kak Enisa suka Shawn Mendes. Selain musiknya yang awesome, makna lagunya juga self-love vibe.

Enggak peduli gimana pun komentar orang lain, just hug yourself and your own life. Kalau katanya Charlie Puth; You could either hate me or love me, but that’s just The Way I am. Gue setuju banget. Karena selama seseorang sudah berusaha jadi sosok yang lebih baik, rasanya penilaian orang lain nggak penting lagi.

Who Says you’re not worth it? Just shout out that ‘Love Myself’

God! I love Selena Gomez. She’s my favorite one. Gue ikutin all about her sejak lulus SMP. Gue masih ingat tahun 2012, lagu pertama yang buat gue kenal Selena adalah Who Says. Waktu itu gue sempat insecure masalah fisik. Begitu pertama kali dengar lagu ini di radio jadul, gue langsung jatuh cinta, dan gue hafalin semua liriknya. Gue merasa setiap liriknya membantu gue untuk berpikir lebih baik tentang menerima diri sendiri. I play this song a million times and never get bored.

Thanks to Kak Enisa yang masukin lagu ini ke dalam playlist. (Haha). Kak Enisa bilang suka lagu Who Says sejak nonton potongan konser Selena Gomez di youtube. Kak Enisa speechless di bagian Selena yang tiba-tiba diam dan membiarkan penonton yang bernyanyi dengan lantang. Well, I think I know that feeling.

Setelah sadar bahwa dirimu berharga, menerima diri, then you have to love yourself. Gue pilih lagu Love Myself dari Hailee Steinfeld. Lagunya mood enough setelah ‘who says’.

The Script and Avicii

Hall of Fame dari The Script biasanya menjadi teman setia setiap kali Kak Enisa buat tugas. Pembangun semangat, katanya. Cocok juga untuk me time. “You can throw your hands up, you can beat the clock, you can move a mountain, you can break rocks, you can be a master, don’t wait for luck, dedicate yourself and you can find yourself.

I didn’t know I was lost, katanya Avicii. Gue juga tersesat di sini, bingung mau compare lagu apa di bagian ini 😀 Tapi karena gue suka country vibe, jadi gue masukin Wake Me Up.

Korean Vibe (Build Up Your Mood)

Kak Enisa punya kebiasaan jogging untuk membangun mood, ada dan tanpa musik. Bisa dibilang biar diri lebih fresh dan stabil untuk self-love, selain siap untuk menghadapi daily activity. Biasanya kalau pakai musik, Kak Enisa suka dengar soundtrack drama korea Itaewon Class.

Stone Block dari Ha Hyun Woo, campuran English-Korea, musiknya berasa benar-benar meningkatkan adrenalin. Ada juga Start dari Gaho yang bisa bikin semangat pas jogging. Seperti ada magic tersendiri di dalam lagu ini yang buat Kak Enisa terus memacu langkahnya.

Oh, so sorry. Untuk yang satu ini, cara gue bangun mood beda sama Kak Enisa. Gue kadang jogging, tapi nggak sesering yang dilakukan Kak Enisa, and it’s purely for my body. Gue kalau berurusan sama mood, pasti larinya ke dancing. Kontemporer dance lebih tepatnya, yang punya makna simbolik. Bukan jenis dance ala modern, apalagi K-Pop, big no! Biasanya gue akan pilih playlist yang slow dan benar-benar masuk ke hati. Gue suka ketika menggerakkan tubuh kesana kemari mengikuti melodi dan sesuai sama arti lagunya. Rasanya seperti gue sedang bicara sama jiwa sendiri. Hanya ada gue, alunan musik, dan gerakan tubuh gue.

Fine yang dinyanyikan Taeyeon, it’s about self-love. Bolbbagan4, To My Youth, untuk mereka yang memeluk diri sendiri dengan indah.

Sementara Saja, Nanti juga yang Patah akan Tumbuh, dan yang Hilang akan Berganti

Biasanya waktu sedang down, Kak Enisa akan putar lagu dari Float yang judulnya Sementara. Didengarkan pakai headset sambil peluk diri dan bilang; “it’s okay, lelah itu boleh, boleh sangat malah, karena kamu manusia, nikmati aja rasa lelahnya, setelah ini pasti bisa lebih kuat”. Seperti lirik lagunya yang paling membekas; percayalah hati, lebih dari ini pernah kita lalui, jangan henti di sini.

True, sister. Sementara aja kok. Nanti juga Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti. Hidup ini adil di antara ketidakadilan. Mau sepatah, selelah, sejatuh, sehancur, dan selebur apa pun, pasti nanti akan diganti dengan hal yang lebih baik. Seenggaknya begitu kata Banda Neira.

Teruntuk Si Lemah; Hal Indah Butuh Waktu untuk Datang

Dari Kak Enisa; buat yang sering menyalahkan diri sendiri atas ketidakadilan yang didapatkan, you have to listen this song. Hal Indah Butuh Waktu untuk Datang, Idgitaf. “Solekmu bukan kurang cukup, hatimu bukan kurang hangat, tak ada yang kurang darimu.”

Untuk Si Lemah yang sedang berpura-pura sempurna hanya demi menyenangkan orang lain seperti katanya RAN & HINDIA; berhenti yuk! Berhenti jadi si lemah yang merasa hidupnya nggak adil sama sekali, dan cukupkan diri menjadi si lemah yang mau berusaha untuk menguatkan diri atas apa pun yang terjadi. “Bila engkau berbeda, janganlah kau benci dirimu”.

Self-Improve

Sebagai pecinta lagu-lagu Tulus, lagu berjudul Gajah jadi lagu yang paling touchable buat self-love, benar-benar diajak untuk improve yourself to be better person.

Oh please, gue juga cinta sama Tulus. Eh, sama lagu-lagunya maksudnya 😀 Gue suka suaranya yang sopan parah masuk di telinga. Gue suka gimana Tulus bicara tentang life nature melalui lagu-lagunya.

Menurut gue, nggak ada yang bisa menandingi lagu Gajah dari Tulus. Tapi kalau diharuskan pilih yang lain untuk menemani lagu Tulus di part ini, gue pilih Dulu-nya Danar. Pertama kali gue dengar potongan lagunya di X Factor Indonesia 2022, it’s about bullying. Tapi di lagu ini, yang gue suka, si korban bullying berangkat dari keterpurukannya dan punya tekad untuk improve diri.

You don’t have To Be Perfect (Never)

Lagu Tutur Batin yang dinyanyikan Yura Yunita punya makna kompleks. Bukan hanya ikatan dengan pasangan, ibu/ayah dan anak, sahabat, teman. Tapi yang paling penting hubungan kita dengan diri sendiri, seberapa jauh dan baiknya kita mengenal, menghargai, berdamai, dan kemudian berusaha menerima diri kita sepenuhnya.

Setuju sama Kak Enisa. Gue juga sudah pernah bahas Tutur Batin di artikel edisi Mirror Life. Lagunya self-acceptance parah. Sama seperti lagunya Audrey Tapiheru, Cermin Hati. “Ku tak perlu tuk sempurna, ini saat kuterima diriku”. Lagu ini cocok untuk seseorang yang berusaha mengubah banyak hal dalam hidupnya karena tekanan dari lingkungan sekitar, yang ternyata hasil perubahan itu bukan sejatinya dia. Dia kehilangan dirinya sendiri, padahal yang dia butuhkan sebenarnya hanya berusaha untuk menerima dan jadi diri sendiri.

Just try to be yourself sincerely, human. Thank you for being here.