Posted in List "Tentang Perasaan"

Rasa yang Mungkin Kejam

Maafkan ku menduakanmu

Mencintai dia di belakang kamu

Salahkan semua tingkahku

Yang keterlaluan menyakiti kamu, kamu

 

Ku tak bisa menahan rasaku saat kau jauh dariku

Tak bisa hidup tanpa cinta, cinta

               ( D’Bagindas – Maafkan Aku )

 

Maaf kalau pada akhirnya aku egois dan menduakanmu.

Tidak pernah terlintas dalam benakku akan menjadi seperti ini. Aku ingin berusaha menjaga hatiku yang hanya untukmu. Namun aku tetap tidak bisa membantah fitrahku sebagai seorang manusia biasa. Aku memang egois, bahkan sangat tidak berhati karena berani mencintai orang lain di belakangmu. Tapi aku terlalu naif untuk menolak perhatian dan kehangatan cintanya.

Jika ibaratnya kamu adalah satu warna yang paling indah, maka dia adalah warna-warni yang ceria.

Aku bukan seseorang yang bisa mengorbankan waktu dan perasaannya hanya untuk sebuah hubungan jarak jauh.

Memang ada beberapa orang yang bisa bertahan menunggu seseorang yang ia cintai hingga bertahun-tahun. Tapi banyak juga yang tidak sanggup melakukannya. Contohnya aku. Sejak awal aku bukan tipe orang yang tahan berhubungan jarak jauh. Jangankan berbulan-bulan atau mungkin sampai menghitung tahun seperti saat ini, dua atau tiga hari pun aku akan mudah berpaling ketika aku tidak merasakan kehadiran orang yang ku cintai.

Mungkin kamu bisa berteman baik dengan jarak, tapi aku enggan mengenalnya.

Seseorang yang bisa mengalahkan penantian adalah dia yang memiliki hati yang benar-benar hebat.

Untuk saat ini aku bukan orang itu. Aku tidak cukup tangguh menantang penantian, justru penantian lah yang membuatku lari lebih dulu. Aku memang sempat mencoba untuk menjalani LDR bersamamu. Aku fikir semuanya akan baik-baik saja karena orang itu adalah kamu. Ternyata aku salah. Dulu hingga sekarang… aku tidak suka dengan jarak dan penantian.

Bukannya aku tidak mencintaimu lagi, hanya saja ada orang lain yang bisa lebih memahami perasaanku.

Aku tulus mencintaimu. Tapi aku juga tidak bisa menepis kenyataan perasaanku yang ingin selalu berada di dekat orang yang ku cintai. Aku sempat bertahan dengan kegalauanku. Galau karena harus LDR denganmu. Galau karena harus menunggu waktu untuk mempertemukan kita. Sampai ada seseorang yang datang menghiburku dan memberi warna baru dalam ceritaku.

Dia memang tidak sesempurna kamu, tapi dia membuat perasaanku jauh lebih sempurna dibandingkan saat aku denganmu.

Aku ingin seperti pasangan yang lain, romantis setiap harinya

Awalnya aku selalu menghabiskan waktu bersamamu. Jarak hampir tidak pernah ada dalam hubungan kita. Kita bahkan sudah seperti dua merpati yang sulit dipisahkan. Namun sekarang kenyataannya berbeda. Kamu jauh di sana, dan aku di sini. Kamu tidak bisa menemaniku jalan-jalan, tidak ada saat aku sedang membutuhkanmu. Sedangkan aku ingin seperti pasangan lainnya. Aku ingin jalan-jalan berdua, tertawa bahagia bersama pasangannya, saling genggam menguatkan, dan melalui hari-hari bersama tanpa jarak yang cerewet. Bukan justru melayani waktu yang membuat kita jauh.

Ini pilihanku, jadi aku tidak akan pernah takut menyesal melakukannya.

Aku sangat tau bahwa cepat atau lambat karma akan datang menemuiku. Aku sadar bahwa aku sudah menyakiti seseorang dengan ketulusan sejati sepertimu. Tapi beginilah aku. Inilah pilihanku. Mungkin suatu hari nanti aku akan menyesal, tapi aku tetap tidak akan merubah pilihanku. Sekalipun karma itu nantinya akan lebih menyakitiku tidak masalah, karena aku sendiri yang memilih jalan ini. Jadi aku tidak akan pernah takut menyesalinya.

Aku lebih baik menyesal suatu hari nanti daripada aku harus bertahan diantara jarak yang kamu sendiri tidak pernah berusaha mempertipisnya.

Aku mencintaimu, tapi aku juga tidak bisa membohongi diriku sendiri kalau aku mencintainya.

Maaf kalau aku membuatmu tersakiti sangat dalam, menorehkan luka yang mungkin hanya kamu dapatkan dariku.

Mungkin aku tidak pantas mendapatkan maaf darimu, tapi setidaknya aku masih pantas mencintaimu.

Seandainya kamu masih mau bersamaku, maka jangan lepaskan tanganku, karena aku tidak akan pernah melepaskanmu sampai kamu sendiri yang melepaskanku lebih dulu. Aku memang mencintaimu dan dia.

Hanya saja aku mencintaimu dengan kerinduan, sedangkan aku mencintainya dengan kebahagiaan.